Politisi Indonesia Melahap Rakyatnya Sendiri, Patut Menjadi Pelajaran Buat Kita Semua Agar Bisa Membaca Situasi Yang Berlangsung
"Sekarang sudah 7 tahun Jokowi memimpin sudah jarang kita dengar lonjakan harga dan kurang pasokan bahan pangan saat bulan puasa dan lebaran. Ini hasil dari kebijakan, bukan sulapan sambil nulis lagu dan rekaman",Subiakto
Sejak Jokowi naik memimpin Indonesia dgn membenahi kerusakan disana sini banyak pihak tak suka karena langsung mencoreng muka nya.
Orang yg langsung terpapar keburukan adalah SBY sebagai presiden yg di gantikan Jokowi. Dia kepanasan sendiri, karena rakyat bisa langsung melihat Apple to Apple mana Kuda tunggang mana Keledai pincang.
Barisan berikutnya adalah para mafia usaha yg merasa usahanya habis dgn kebijakan Jokowi yg transfaran dan mematikan pihak yg biasa malak.
Yang usaha gajah dan langsung kena adalah Free Port, Petral, Block Mahakam, Block Rokan, Block Masela. Belum lagi kebijakan import lainnya seperti bahan pangan, dan kebutuhan pokok yg selama ini menjadi sumber cari makan dgn cara haram para partai politik dan perpanjangan tangannya.
Termasuk BUMN yg jadi sapi perah. Ingat sejak zaman Soeharto sampai SBY apakah kita pernah dengar Pertamina setor ke negara. Skrg puluhan triliun tiap tahun masuk kas negara. Inilah duit yg selama ini di kentit para demit.
Akibatnya reaksi berlebihan dari para pemain lama ini melebar kemana² karena memang hrs diakui bahwa semua pergerakan mafia diatas tak lepas dari perpolitikan yg selama ini bgt mencekam dan menikam jantung kehidupan rakyat Indonesia, sehingga gap kemiskinan dan orang kaya makin menganga.
Lihat contoh satu saja di jaman SBY berkuasa yg menghabiskan subsidi BBM sebesar 1.350 triliun, uang itu scr tak langsung mensubsidi Petral sebagai pemasok BBM, blm lagi supplyer beras, dll.
Itulah kenapa Jokowi selepas di lantik di periode pertama langsung menaikkan harga BBM, dan Papua yg merana begitu lama langsung menikmati BBM satu harga sama harga dgn pulau Jawa.
Jokowi membangun 65 bendungan trmsk 29 didalamnya adalah perbaikan bendungan yg selama ini dibiarkan rusak sehingga panen padi terkendala, ujungnya beras terus di import, mafianya yg terus menerima untung segunung.
Perlawanan secara terstruktur melalui media adalah salah satunya tvOne dgn program ILC yg dibidani ajo Karni Ilyas dgn Nara sumber sampah yg hanya melakukan sumpah serapah kepada pemerintah, semuanya salah.
Belum lagi gangguan lainnya dalam bentuk fitnah dan gangguan keamanan, demo berjilid, untuk pemakjulan, bagaimana FPI didanai sebagai pasukan bayaran, sampai awal tahun lalu dimana Rizieq di pulangkan dgn agenda membuat onar, kita jelas membaca siapa bohirnya.
Karena nafsunya mau berkuasa, Rizieq pun di sanjung sebagai pemimpin kharismatik, tapi akhirnya di tekuk, FPI di bubarkan Rizieq jadi pesakitan. Yg muji² kelingukan.
Pasukan sakit hati yg di pecat Jokowi karena memang tak bisa kerja seperti AB, SD, RH, RR, dan sejenisnya terus menyalak mencari celah apa saja, bahkan sisir rambut Jokowi ditiup angin pun salah.
Tiga bulan pasca Jokowi di Lantik periode kedua langsung di sambut hangat Corona, dunia di cekam wabah mematikan, Indonesia sama saja.
Tapi seperti biasa apa saja disini yg bisa dibuat bahan caci maki dan menyerang Jokowi dimaksimalkan. Termasuk vaksin di goreng sana sini, dari mulai pemuka agama, MUI, penceramah lokalan, yg tak paham virus membuat keonaran, menolak apa itu Corona, disebut sebagai pasukan Allah, dst.
Belum lagi ada anggota DPR RI dari PDIP yg dikenal sebagai anak P** Ribka Tjiptaning dgn gahar menolak di vaksin dan di liput media. Prilakunya berdampak luas dan melelahkan, yg takut jarum suntik takut mati, dan menjadi².
Perjalanan nyaris 2 tahun Corona di Indonesia melumpuhkan ekonomi, pikiran, sampai kerentanan keamanan bernegara. Kondisi ini sekali lagi di garap politisi sebagai lahan gratis meluapkan kritik yg lebih pantas disebut " bengis ".
Apa saja yg di kerjakan pemerintah salah, beli vaksin salah, di vaksin salah, sekarang keterjangkitan melonjak dan kematian mbludak Jokowi lagi yg di maki².
Diluar itu ribuan kesalahan yg terus dicari. Nyicil hutang salah, bayar hutang salah, rasio hutang RI 39% dari PDB, Amerika 103%, Singapura 113%, tenang² saja.
Selama Sri Mulyani Menkeu kelas dunia yg menjawab dgn data harusnya kita tenang, daripada mendengar bualan murah RR yg tak pernah punya prestasi.
Sekarang isu yg di goreng PPKM, di pelesetkan Pelan Pelan Kita Mati, padahal hasinya kelihatan membaik, walau bukan langsung selesai. Mereka para pemangsa bangsa ini tak pernah berpikir tentang nasib rakyat yg sekarat. Pura² baik tapi mencabik, karena sejatinya yg mereka sampaikan adalah cibiran dan mencari kesalahan.
Saat ini bangun pagi kita seolah selalu di tunggu isu keburukan tanpa harapan, baik tv, media online, detikcom, dst isi beritanya bersayap menghantam pemerintah yg diposisikan makin lemah. Dan mereka sengaja memframing pelemahan terencana.
Urusan remah² sampai cat pesawat di blow up seolah Jokowi tak peka dimasa pandemi, mereka sengaja amnesia bhw jadwal perawatan pswt harus dilakukan. Kalau skrg ganti warna merah, kenapa dahulu waktu di cat warna biru mereka membisu, padahal warna itu identik dgn warna partai, walau konon itu warna TNI AU. Apa merah putih dibawah biru putih.
Biaya ngecat identitas negara pesawat ke presidenan 2 m diributkan, Anis ngecat jalur sepeda 73 m di anggap biasa, saat ini jalur sepedanya entah bagaimana nasibnya. Kenapa politisi Senayan diam seperti ayanan, apa karena ketua DPRD nya dari PDIP yg juga memble karena ditengarai ikut bancaan.
Kalau bicara peka dan tidak jangan tanya Jokowi. Dia sudah terlatih hatinya menjadi rakyat kecil. Bukan partai yg bicara wong cilik tapi mbekitik tak apik.
Ingat Jokowi itu asli wong cilik, bukan pura² jadi wong cilik. Tapi kalau anak mantan presiden ngaku wong cilik itu baru namanya dagelan kelas kesiangan. Coba tanya mereka pernah terlambat makan, atau malah pernah tak makan, semua itu tanya Jokowi.
Terlepas salah benar, kalau kita lihat Billboard dan Baliho Puan tersebar dimana² saat pandemi apakah itu juga tanda kepekaan atas situasi atau justru sebaliknya tampil gagah²an yg menyakitkan.
Kenapa justru aksi rendah moral ini dibiarkan. Kita semua juga tau bahwa campaign itu bertujuan persiapan 2024, tapi ya keterlaluan kalau di tengah pandemi dipaksakan tampil, jadi kelihatan memuakkan.
Apa tampilan ini tidak lebih menyesakkan dari waktu 20 menit utk makan. Tergantung persepsi Puan.
Pada situasi seperti ini kita tak banyak pilihan, hidup salah, sakit salah, matipun salah. Tapi yg lebih parah para politisi kita menjadi pemangsa percaturan politik yg menjijikkan.
Mereka lebih buas dari setan seolah memberi tauladan, tapi sejatinya merekalah yg menggilas kebenaran dan sangat mematikan melebihi virus dari varian manasaja yg sedang menggila.
Mari kita bersatu membantu Jokowi dgn hanya mematuhi prokes yg sudah kita setujui. Insyaallah PPKM menjadi solusi sambil menunggu herd imunity sejalan dgn vaksinasi yg di gencarkan.
INDONESIA HARUS TERJAGA DARI NAFSU SETAN YG PURA² PAHLAWAN. KITALAH YG HRS MENJADI GARDA DEPAN KARENA RAKYATLAH YG BERDAULAT ATAS SEBUAH KEBENARAN.
SEMOGA KITA TERUS BAIK² SAJA. PATUHI PROKES DAN JAGA JARAK, PAKE MASKER DAN JAGA KESEHATAN.
Oleh : Subiakto
KaryaTulisIniOk.blogspot.com